Nama Masjid Di Solo Yang Baru Diresmikan

Nama Masjid Di Solo Yang Baru Diresmikan

Luas Bangunan 8.000 Meter Persegi

Dilansir detikNews, Masjid Sheikh Zayed memiliki luas sekitar 8.000 meter persegi. Kawasan masjid ini terdiri dari bangunan inti masjid, ruang VIP, perpustakaan seluas 20 meter persegi, dan basement yang digunakan untuk tempat wudu putra dan putri.

Tampung 10 Ribu Orang

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa sebelumnya mengatakan masjid ini mampu menampung 10 ribu orang.

"Kalau normal bisa sampai 10 ribu (orang) sampai selasar luar, kalau (bangunan) inti 4 ribu (orang), lantai atas dan bawah," kata Teguh saat meninjau Masjid Sheikh Zayed, Rabu (18/10).

Masjid hadiah Pangeran UEA ini dibangun dengan dana sekitar Rp 300 miliar. Selain untuk salat, masjid bernuansa putih dan emas ini bisa dimanfaatkan untuk pengajian dan wisata religi.

Dilansir detikNews, Masjid Sheikh Zayed yang terletak di Jalan A Yani Nomor 128, Gilingan, Kecamatan Banjarsari ini memiliki luas sekitar 8.000 meter persegi. Seperti dilansir dari surakarta.go.id, di dalamnya terdiri dari bangunan masjid, ruang VIP, perpustakaan seluas 20 meter persegi, dan basement yang digunakan untuk tempat wudhu putra dan putri.

Arsitektur yang diusung dalam bangunannya dibuat mirip dengan Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA. Masjid Sheikh Zayed di Solo juga dirancang memiliki 4 menara dan 1 kubah utama.

Adapun kubah-kubah kecil dan ornamen bangunan khas Timur Tengah. Arsitektur Islam modern ini menggambarkan persahabatan antara UEA dan Indonesia.

Baca KH Abdul Rozaq Shofawi Jadi Imam Besar Masjid Sheikh Zayed di halaman berikutnya...

Mampu Tampung 10 Ribu Orang

Masjid Raya Sheikh Zayed Al-Nahyan Solo berdiri di atas lahan seluas 3,6 hektare. Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa sebelumnya mengatakan, masjid ini mampu menampung 10 ribu orang.

"Kalau normal bisa sampai 10 ribu (orang) sampai selasar luar, kalau (bangunan) inti 4 ribu (orang), lantai atas dan bawah," kata Teguh saat meninjau Masjid Sheikh Zayed, Rabu (18/10) lalu.

Masjid hadiah Pangeran UEA ini dibangun dengan dana sekitar Rp 300 miliar. Selain untuk salat, masjid bernuansa putih dan emas ini juga bisa dimanfaatkan untuk acara pengajian dan wisata religi.

Arsitektur Mirip Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA

Arsitektur yang diusung dalam bangunan masjid Sheikh Zayed dibuat mirip dengan Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA.

Masjid Sheikh Zayed di Solo juga dirancang memiliki 4 menara dan 1 kubah utama. Adapun kubah-kubah kecil dan ornamen bangunannya khas Timur Tengah.

Arsitektur Islam modern ini menggambarkan persahabatan antara UEA dan Indonesia.

KH Abdul Rozaq Shofawi Jadi Imam Besar Masjid Sheikh Zayed

Masjid Sheikh Zayed Al Nahyan Solo diasuh Imam Besar KH Abdul Rozaq Shofawi. KH Abdul Rozaq merupakan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muayyad Solo.

Adapun wakil KH Abdul Rozaq sebagai Imam Besar Masjid Sheikh Zayed ini adalah pengasuh Ponpes Al-Quraniy Azzayadiy, KH Abdul Karim Ahmad Al Hafidz atau akrab dipanggil Gus Karim.

Gus Karim juga dikenal sebagai salah satu guru ngaji Jokowi saat belajar tafsir Al-Qur'an dan fiqih.

"Imam besar itu sekaligus ketua pengurus harian, itu imam besar. Kemudian dibantu oleh Wakil yaitu KH Abdul Karim tadi. Jadi ada satu wakil Abdul Karim dan Imam besar ada Abdul Rozaq," kata Kepala Bagian Perencanaan Keuangan Hukum dan Kerjasama Masjid Raya Sheikh Zayed Al Nahyan, Bagus Sigit di Hotel Swissbell Solo, Minggu (13/11).

Megah, putih cemerlang dengan ornamen unik Timur Tengah. Inilah kesan masyarakat saat berkunjung ke Masjid Sheikh Zayed yang baru saja diresmikan, termasuk Sugiyanto, warga Solo yang sejak Subuh sudah datang dan berdesakan dengan warga lain untuk sekilas melihat Presiden Jokowi dan Presiden Uni Emirat Arab Mohammed Bin Zayed Al Nahyan MBZ saat meresmikan masjid baru itu. "Megah ini masjidnya. Nuansa putih keemasan. Arsitekturnya mirip di Timur Tengah", ujar Sugiyanto dengan mata berbinar.

Sementara bagi Wahyuni, warga Klaten, Jawa tengah, kesan pertama saat berkunjung ke masjid Sheikh Zayed, bangunan megah, cantik dan mewah. "Kesan saya, masjid ini cantik. Warna kuning keemasan semakin menambah kesan mewah. Ini tadi mau shalat dhuhur tapi ternyata masjidnya belum bisa dipakai,” ujarnya. Ribuan warga langsung memadati kompleks masjid yang dilengkapi kolam dan lampu hias warna-warni itu. Semula warga ingin langsung beribadah di masjid yang dihiasi ornamen batu marmer berwarna abu-abu kecoklatan itu, tetapi belum diizinkan karena masih ada sejumlah perbaikan akhir yang harus dilakukan. Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama, Dr. H. Adib, mengatakan Masjid Raya Sheikh Zayed yang ada di Solo ini merupakan miniatur Masjid Sheikh Zayed yang ada di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Masjid tersebut dibangun di atas lahan seluas 3 hektare dengan kapasitas sekitar 10 ribu jemaah. "Ini adalah merupakan hibah atau hadiah dari Presiden Uni Emirat Arab untuk Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo," ujar Adib dalam keterangan tertulis yang dirilis Sekretariat Presiden. Adib juga mengatakan bahwa masjid tersebut nantinya akan dikelola oleh Badan Pengelola Masjid Raya Sheikh Zayed Solo yang dibentuk oleh pemerintah melalui Kementerian Agama dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri Agama. Ikon Baru Wisata Religi di Solo Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Senin (14/11) mengatakan masjid Sheikh Zayed ini akan menjadi ikon baru wisata religi di Solo. Menurut putra sulung Presiden Jokowi ini, masjid akan dibuka untuk umum kegiatan keagamaan dan dalam waktu dekat agenda Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Solo.

"Ini belum bisa dipakai. Masih finishing. Warga harap bersabar. Dalam waktu dekat pekan ini, Muktamar Muhammadiyah, masjid ini bisa dipakai secepatnya. Kalau pembangunannya sih sudah selesai, tinggal finishing sedikit. Ya ke depan bisa dipakai untuk kegiatan harian misalnya salat, tabligh akbar, sholat id, sholawatan, dan lainnya", jelas Gibran.

Masjid Sheikh Zayed menelan biaya pembangunan sekitar Rp 278 miliar. Ada beragam fasilitas yang dibangun, antara lain ruang utama, ruang samping, halaman masjid, perpustakaan, basement, kantor pengelola masjid hingga ruang VIP.

Menjelang peresmian masjid, Kementerian Agama melantik para pengelola masjid Sheikh Zayed yang meliputi imam besar beserta pengurus masjid. Prasasti dengan Tiga BahasaPresiden Joko Widodo bersama Presiden Uni Emirat Arab UEA Mohammed Bin Zayed Al Nahyan MBZ meresmikan Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo itu di sela-sela perhelatan akbar KTT G20. Keduanya terbang ke Solo setelah Subuh, dan tiba di Solo sekitar pukul 6 pagi.

Keduanya langsung salat tahiyatul masjid dua rakaat setibanya di masjid itu, dilanjutkan menandatangani prasasti tanda peresmian masjid dan menanam pohon Sala di halaman masjid itu. Setelah meninjau arsitektur dan sarana yang ada di masjid, keduanya foto bersama dengan para tamu dan delegasi di halaman depan.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Dubes Indonesia untuk PEA Husin Bagis, Dubes PEA untuk Indonesia Abdulla Salem Aldhaheri, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Tampak pula putri mantan Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid.

Pantauan VOA, prasasti berbentuk lembaran logam berwarna keemasan itu ditulis dalam tiga bahasa, yaitu Arab, Indonesia dan Inggris. Tanda tangan kedua pemimpin juga ada di prasasti itu.

Ribuan pelajar yang mengibarkan bendera kedua negara tampak di sepanjang jalan yang dilalui mobil kedua presiden dari bandara Adi Soemarmo Boyolali menuju ke lokasi masjid dan sebaliknya, yang berjarak sekitar 15 kilometer. [ys/em]

Selain memberi nama jalan Joko Widodo di Abu Dhabi pada 19 Oktober 2020, pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) sejak tahun lalu tengah membangun masjid yang diberi nama Joko Widodo (Jokowi). Pembangunan masjid yang diperkirakan dapat menampung 2.500-3.000 jemaah itu rencananya akan diresmikan Oktober 2023.

"Ini akan menjadi masjid terbesar yang berlokasi di Jalan Joko Widodo yang sebelumnya bernama Jalan Al Ma'arid Street," kata Duta Besar (Dubes) RI untuk UEA Husin Bagis saat berbincang dengan detikcom, Kamis (17/8/2023) malam.

Dia berharap masjid tersebut nantinya akan diimami oleh orang Indonesia. Sebab kebanyakan masjid di UEA selain orang lokal berasal dari Pakistan, Bangladesh, dan Maroko. Padahal Indonesia merupakan negeri muslim terbesar. "Sekarang baru ada 70 WNI yang menjadi imam. Saya berharap ke depan bisa sampai 200 orang hafiz untuk menjadi imam di masjid-masjid di UEA," kata Husin Bagis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semula, Masjid Jokowi merupakan sebuah masjid kecil. Oleh Pemerintah UEA kemudian dibongkar dan diperluas dari rencana awal berkapasitas 1.0002.000. Tapi kemudian diubah lagi kapasitasnya oleh Sheikh Mohammed Bin Zayed menjadi 2.500-3.000 jemaah sehingga akan terlihat lebih besar dan mewah. Masjid yang berdiri di atas tanah seluas lebih kurang 3.766 meter persegi itu sepenuhnya didanai pemerintah UEA.

"Saya sudah berbicara dengan Kemlu di Jakarta agar dalam kunjungan Bapak Presiden Jokowi November nanti menyempatkan singgah dan salat di masjid tersebut," kata Dubes Husin.

Selain memberi nama jalan dan membangun masjid di Abu Dhabi, Pangeran Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan sebagai petinggi UEA juga membangun masjid di Solo yang oleh pemerintah Indonesia dinamai Masjid Raya Sheikh Zayed.

Sebaliknya, pemerintah Indonesia mengganti nama Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek atau Tol Jakarta-Cikampek II Elevated menjadi Jalan Layang Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ) pada 12 April 2021.

Pada bagian lain, Dubes Husin Bagis juga mengungkapkan bahwa dia dan para staf telah menempati gedung baru di kawasan kedutaan-kedutaan asing di Abu Dhabi. Berdiri di atas lahan 6.500 meter persegi, gedung KBRI terbagi menjadi tiga yakni untuk Konsulat (pelayanan visa, paspor, dan sebagainya), di tengah kantor KBRI, dan rumah dinas Duta Besar di sebelah kanannya.

"Ya, saya mendengar juga bisik-bisik di kalangan para diplomat asing, kok Indonesia mendapat perlakuan istimewa dan disetarakan dengan kedutaan-kedutaan negara besar lainnya," kata Husin Bagis bangga.

Ia berharap hubungan mesra ini dapat dimanfaatkan dan diimplementasikan dengan baik oleh seluruh pelaku usaha Tanah Air. Husin juga berharap kerja sama antara kedua negara tidak hanya di bidang ekonomi, tetapi juga di bidang lain seperti pendidikan dengan pemberian beasiswa, pengiriman imam, dan sebagainya. Hubungan diplomatik Indonesia dan UEA telah terjalin sejak 1976.

Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) An-Nuur Kabupaten Magelang telah rampung. Masjid bergaya Jawa yang mampu menampung hingga 8.000 jemaah ini akan diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Oktober mendatang.

"Insyaallah akan diresmikan Presiden (Jokowi) nanti di bulan Oktober dan ini menjadi penyeimbang dari apa yang ada di Borobudur. Jadi mungkin nanti saudara-saudara kita yang muslim berwisata ke Borobudur (candi), tapi juga ada daya tarik pengin salat di Masjid Agung Jawa Tengah," kata Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, usai mendampingi Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, meninjau MAJT An-Nuur Kabupaten Magelang, Kamis (19/9/2024).

Sumarno menyebut, MAJT merupakan kontribusi dari Provinsi Jateng untuk menambah daya magnet untuk destinasi wisata prioritas di Borobudur. Pihaknya berharap masjid yang mampu menampung 8.000 jemaah ini menjadi magnet kegiatan keagamaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kapasitasnya besar, mudah-mudahan nanti ke depan banyak saudara-saudara kita kalau ada event-event keagamaan bisa diselenggarakan di sini," ujarnya.

Sumarto mengatakan, pengadaan tanah untuk pembangunan MAJT dilakukan Pemkab Magelang dan Pemprov Jateng. Masjid tersebut menempati lahan seluas 5 hektare.

"Untuk pembangunan fisik kita habis Rp 117 miliar, belum termasuk kemarin biaya desain. Untuk desain dilombakan dan memang lebih mengedepankan (gaya) Jawa," kata dia.

Pembangunan masjid ini dilengkapi dengan tower atau menara setinggi 39 meter. Dari menara tersebut, jemaah bisa melihat keindahan Candi Borobudur dari kejauhan.

"Di tower ini (menara) bisa melihat view Borobudur. Mudah-mudahan nanti juga menjadi salah satu daya tarik untuk orang datang kesini bisa melihat view. Harapan kita bisa naik ke sana (pengunjung)," kata Sumarno.

Khusus untuk menara, lanjut Sumarno, ada perubahan desain. Pihaknya berkoordinasi dengan UNESCO menyangkut bentang pandang dan bangunan yang tidak boleh lebih tinggi dari Candi Borobudur.

"Menara kemarin dianggap terlalu tinggi diturunkan sehingga mengikuti karena semua harus assessment dari UNESCO. Dari 99 meter, jadi 39 meter karena nggak boleh melebihi dari stupa Candi Borobudur," ujarnya.

MAJT An-Nuur Kabupaten Magelang ini yang berada di Jalan Soekarno Hatta, Sawitan, Kecamatan Mungkid. Di sekitar masjid ini dulunya ada Masjid Agung An-Nuur Kabupaten Magelang.

Nantinya setelah MAJT dioperasionalkan, Masjid Agung An-Nuur dijadikan tempat perpustakaan. "Ini masjid yang lama tentu saja punya nilai sejarah. Sehingga kita pertahankan, kita jadikan perpustakaan. Ya satu kawasan (dengan MAJT)," pungkasnya.

Pantauan detikJateng, hari ini Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dengan di dampingi Wamenag Saiful Rahmat Dasuki, Pj Bupati Magelang Sepyo Achanto dan rombongan lainnya meninjau MAJT An-Nuur Kabupaten Magelang.

Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Kabupaten Magelang siap diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Oktober 2024. Destinasi wisata religi baru ini diharapkan menarik wisatawan ke Borobudur. sumber : kompas.com

Apakabarnusantara.com, SEMARANG – Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang berlokasi di Kabupaten Magelang direncanakan akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Oktober 2024.

dikutip dari : kompas.com Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhur Binsar Pandjaitan,

meninjau progres pembangunan masjid tersebut pada Kamis, 19 September 2024.

SCROLL TO RESUME CONTENT

“MAJT ini akan menjadi magnet wisata baru. Insya Allah akan diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada Oktober 2024,” kata Sumarno dalam keterangan tertulis, Jumat (20/9/2024).

Masjid ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk meningkatkan daya tarik wisata sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.

Luhut dan Sumarno melakukan peninjauan ke masjid, memeriksa halaman hingga ruang utama.

Proyeksi menunjukkan masjid dengan anggaran lebih dari Rp 117 miliar ini dapat menampung sekitar 8.000 jemaah.

Pembangunan masjid, yang terletak di Jalan Raya Soekarno Hatta, Kecamatan Mungkid, telah selesai 100 persen dan berdiri di atas lahan seluas 1,9 hektar milik Pemkab Magelang dan 3,2 hektar milik Pemprov Jateng.

Selain sebagai tempat ibadah, MAJT juga dilengkapi dengan menara yang menawarkan pemandangan Candi Borobudur dari atas.

“Mudah-mudahan ini menjadi daya tarik bagi orang-orang untuk datang ke MAJT Magelang dan menikmati view Borobudur,” imbuh Sumarno.

Menteri Luhut juga berharap bahwa Masjid Agung Jawa Tengah di Magelang dapat menjadi destinasi wisata religi baru.

Sementara itu, Masjid Agung An Nuur yang lama akan dialihfungsikan menjadi perpustakaan, mempertahankan nilai sejarah yang dimilikinya.

Peresmian MAJT diharapkan tidak hanya menjadi momen penting bagi umat Muslim, tetapi juga menarik perhatian wisatawan, mendukung perkembangan pariwisata di kawasan Borobudur dan sekitarnya.

Hadiah untuk Presiden Jokowi dari Pangeran UEA

Dikutip detikJateng dari situs surakarta.go.id, pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Al-Nahyan di Solo ini merupakan hadiah dari Pangeran UEA Mohamed bin Zayed (MBZ) untuk Presiden Jokowi. Masjid ini berada di atas lahan bekas Depo Pertamina Jalan Ahmad Yani, Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun pembangunan masjid raya ini berada di bawah arahan kontraktor dari PT Waskita Karya. Pembangunan masjid ini juga merupakan simbol kerja sama dan persahabatan negara antara Indonesia dan UEA, khususnya dalam bidang keislaman.

KH Abdul Rozaq Shofawi Jadi Imam Besar Masjid Sheikh Zayed

Masjid Sheikh Zayed Al Nahyan Solo itu diasuh Imam Besar KH Abdul Rozaq Shofawi. KH Abdul Rozaq merupakan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muayyad Solo.

Adapun wakil KH Abdul Rozaq sebagai Imam Besar Masjid Sheikh Zayed ini, adalah pengasuh Ponpes Al-Quraniy Azzayadiy, KH Abdul Karim Ahmad Al Hafidz atau akrab dipanggil Gus Karim. Gus Karim juga dikenal sebagai salah satu guru ngaji Jokowi saat belajar tafsir Al-Qur'an dan fiqih.

"Imam besar itu sekaligus ketua pengurus harian, itu imam besar. Kemudian dibantu oleh Wakil yaitu KH Abdul Karim tadi. Jadi ada satu wakil Abdul Karim dan Imam besar ada Abdul Rozaq," kata Kepala Bagian Perencanaan Keuangan Hukum dan Kerjasama Masjid Raya Sheikh Zayed Al Nahyan, Bagus Sigit di Hotel Swissbell Solo, Minggu (13/11).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed bin Zayed Al-Nahyan meresmikan Masjid Raya Sheikh Zayed Al-Nahyan Solo hari ini. Peresmian masjid hadiah Pangeran UEA Mohamed bin Zayed untuk Jokowi itu juga dilakukan dengan penanaman pohon sebagai simbol persahabatan.

Berikut 5 fakta Masjid Raya Sheikh Zayed Al-Nahyan yang dirangkum dari berita detikJateng.

Presiden Joko Widodo bersama Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Mohammed bin Zayed (MBZ) baru saja meresmikan Masjid Sheikh Zahed Al-Nahayan di Kelurahan Gilingan, Banjarsari, Solo, Senin (14/11). Bangunan megah tersebut merupakan replika dari masjid Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA.

Arsitektur Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan Solo merupakan replika dari Masjid Sheikh Zayed Grand Mosque. Warna putih dengan aksen emas mendominasi bangunan masjid tersebut.

Masjid Sheikh Zahed Al-Nahayan di Solo merupakan replika dari masjid Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA. Foto: CNN Indonesia/Rosyid

Sebagai replika, Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan di Solo memiliki bentuk sama persis dengan Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi. Masjid yang dibangun di atas lahan bekas Depo Pertamina itu memiliki empat menara, satu kubah utama, dan puluhan kubah kecil yang menghiasi atap bangunan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang ukurannya tidak sama persis dengan yang di Abu Dhabi. Yang di sini lebih kecil," kata Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa beberapa waktu lalu.

Tak hanya bentuk dan warna, kualitas bahan bangunan pun diupayakan semirip mungkin dengan Masjid Sheikh Zayed. Di antaranya marmer yang harus didatangkan langsung dari Italia. Marmer tersebut digunakan untuk membalut seluruh lantai dan sebagian dinding masjid.

Meski memiliki bentuk yang sama persis dengan masjid di Abu Dhabi, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menginginkan agar Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan Solo memiliki ciri khas tradisional. Ia meminta agar sebagian lantai masjid dihiasi dengan motif batik kawung. Motif tersebut bisa ditemui di pelataran masjid.

Tak hanya itu, motif batik juga menghiasi karpet yang membalut lantai bangunan utama masjid. Motif batik tersebut bisa ditemui di bagian tepi karpet, dikombinasikan dengan desain geometris arabesque di bagian tengah.

Tepat di tengah bangunan, terdapat lampu yang tergantung dari tengah kubah utama. Lampu megah tersebut berwarna keemasan.

Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan di Solo sendiri merupakan hadiah dari Presiden MBZ kepada Presiden Jokowi sebagai simbol persahabatan kedua negara. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyebut biaya pembangunan sebesar hampir Rp 300 Miliar sepenuhnya ditanggung oleh Presiden MBZ.

Teguh mengatakan Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan mampu menampung 10 ribu jamaah. Bangunan utamanya memiliki kapasitas empat ribu orang. Selebihnya bisa menempati pelataran di sisi timur masjid yang cukup luas.

Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan juga digadang menjadi pusat penyebaran Islam moderat di Indonesia. Untuk mendukung hal itu, Masjid Sheiks Zayed dilengkapi dengan perpustakaan, ruang transit VIP, ruang pengelola, dan taman.

Kota Solo menambah satu lagi destinasi wisata religi yakni Masjid Raya Sheikh Zayeh Al Nahyan. Masjid yang berlokasi di Jalan A. Yani, Gilingan, Banjarsari, Solo ini baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ).

Peresmian dilakukan pada Senin (14/11). Waktu peresmian ini maju beberapa hari dari rencana semula yakni Kamis (17/11). Sebelum peresmian dilakukan, sejumlah prosesi dilakukan yakni mulai dari salah tahiyatul masjid yang dilaksanakan Presiden Jokowi maupun Presiden UEA MBZ.

Seusai salat, Jokowi dan Mohamed bin Zayed menandatangani prasasti yang telah disiapkan. Setelah tanda tangan dilakukan dilanjutkan dengan pembacaan doa. Pembacaan doa dipimpin langsung oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah pembacaan doa rampung, prosesi dilanjutkan dengan penanaman pohon. Kedua pemimpin negara itu menuju ke lokasi penanaman pohon yang sudah disiapkan oleh panitia. Masjid yang dibangun di atas tanah seluas 3,6 hektare ini tampak begitu megah, bahkan menjadi yang terbesar di wilayah Solo Raya.

Tapilan masjid ini juga begitu indah dengan corak arsitektur Islam modern. Masjid Sheikh Zayed Al Nahyan ini merupakan hadiah Pangeran UEA Mohamed bin Zayed untuk Jokowi di Solo.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan Jokowi langsung terbang ke Solo usai kunjungan kerja dari Kamboja untuk melakukan peresmian masjid Sheikh Zayed Al Nahyan itu. Usai diresmikan, warga pun antusias untuk datang ke masjid tersebut.

Tidak jarang ramainya kunjungan warga ini menyebabkan lalu lintas di ruas jalan A. Yani menjadi tersendat.